PENGUSAHA.CO.ID

Mengenal Marketing Millenial, metode terbaru marketing di 2025 temuan Kang Apik Pakar Marketing

Kang Apik, sebagai pakar marketing yang berfokus pada generasi millennial, tentunya memiliki banyak insight berharga mengenai cara-cara terbaik untuk melakukan marketing di tahun 2025. berikut gambaran umum tentang tren dan metode terbaru dalam marketing millennial di 2025 yang sejalan dengan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh banyak ahli marketing generasi ini.



Berikut adalah beberapa metode terbaru dalam marketing millennial di 2025 yang sangat relevan:

1. Pemasaran Berbasis Pengalaman (Experience Marketing)

Di 2025, generasi millennial semakin mendambakan pengalaman, bukan hanya produk atau layanan. Experience marketing adalah strategi yang berfokus pada menciptakan pengalaman yang unik dan berkesan bagi konsumen. Ini bisa melibatkan acara langsung, pemasaran berbasis AR/VR (Augmented Reality/Virtual Reality), atau pengalaman interaktif melalui aplikasi mobile yang memungkinkan konsumen untuk merasakan merek secara langsung.

Contoh: Merek fashion atau kecantikan yang memungkinkan konsumen mencoba produk secara virtual menggunakan AR, atau acara pop-up yang memberikan pengalaman mendalam tentang filosofi merek.

Kenapa Relevan? Millennial lebih suka merek yang memberi mereka pengalaman mendalam yang bisa diingat, dan mereka akan lebih loyal pada merek yang berhasil memberi pengalaman personal dan menarik.

2. Pemasaran yang Menggunakan Nilai (Value-Driven Marketing)

Millennial adalah konsumen yang lebih peduli dengan nilai-nilai yang dipegang oleh merek. Di 2025, mereka lebih memilih merek yang mengutamakan keberlanjutan, keadilan sosial, dan keberagaman. Ini berarti, sebuah merek harus secara aktif menunjukkan komitmennya terhadap isu-isu sosial dan lingkungan untuk menarik perhatian mereka.

Contoh: Kampanye merek yang mengedepankan penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan atau yang mendukung inisiatif keberagaman di tempat kerja.

Kenapa Relevan? Millennial lebih tertarik pada merek yang memiliki tujuan lebih besar daripada sekadar keuntungan finansial. Mereka ingin mendukung perusahaan yang mendengarkan aspirasi mereka dan berkomitmen untuk membuat perubahan positif di dunia.

3. Pemasaran Berbasis Video dan Konten Visual

Seiring dengan pertumbuhan platform seperti TikTok, Instagram Stories, dan YouTube, video telah menjadi format konten yang dominan untuk millennial. Di 2025, strategi pemasaran akan semakin didorong oleh penggunaan video yang kreatif, baik itu dalam bentuk iklan, tutorial, atau konten hiburan yang menarik perhatian.

Contoh: Penggunaan TikTok untuk memperkenalkan produk baru dengan cara yang lebih kreatif dan menghibur, menggunakan tantangan atau hashtag yang viral untuk meningkatkan keterlibatan.

Kenapa Relevan? Millennial adalah generasi yang sangat visual, dan mereka lebih cenderung berinteraksi dengan konten yang berbentuk video atau gambar dibandingkan teks panjang. Video pendek yang menghibur dan informatif memiliki potensi besar untuk viral di kalangan mereka.

4. Influencer Marketing yang Lebih Autentik

Pada 2025, influencer marketing akan terus berkembang, tetapi akan lebih terfokus pada kolaborasi dengan influencer yang memiliki audiens yang lebih tersegmentasi dan autentik. Alih-alih hanya memilih influencer dengan jutaan pengikut, merek akan lebih selektif dan memilih influencer yang benar-benar memiliki koneksi dengan audiens mereka.

Contoh: Influencer dengan pengikut yang lebih kecil (nano-influencers) yang memiliki pengaruh besar di niche tertentu, seperti kesehatan, keberlanjutan, atau gaya hidup.

Kenapa Relevan? Millennial lebih cenderung mempercayai influencer yang jujur dan otentik, bukan hanya yang memiliki pengikut besar. Mereka menghargai keaslian dan keterkaitan yang lebih personal.

5. Pemasaran yang Terkustomisasi dan Hyper-Personalized

Di 2025, personalisasi dalam marketing akan lebih maju dengan menggunakan data dan teknologi untuk memberikan pengalaman yang lebih relevan bagi setiap individu. Dengan kemampuan analitik yang lebih baik dan kecerdasan buatan (AI), merek dapat menciptakan pesan dan rekomendasi yang sangat spesifik dan disesuaikan dengan preferensi dan perilaku konsumen.

Contoh: Platform e-commerce seperti Amazon yang menggunakan riwayat belanja untuk menawarkan rekomendasi produk yang lebih tepat, atau aplikasi yang memberikan diskon atau penawaran khusus berdasarkan minat pengguna.

Kenapa Relevan? Millennial menginginkan pengalaman yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Semakin banyak data yang bisa dikumpulkan, semakin besar kemampuan untuk memberikan pemasaran yang lebih terpersonalisasi.

6. Pemasaran Lewat UGC (User-Generated Content) dan Komunitas

User-generated content (UGC) dan komunitas menjadi salah satu metode pemasaran yang semakin penting pada 2025. Merek yang sukses akan melibatkan konsumen mereka untuk menciptakan konten yang berhubungan dengan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Ini bisa berupa testimonial, unboxing, atau review produk.

Contoh: Kampanye di Instagram atau TikTok yang mengajak pengikut untuk membagikan pengalaman mereka menggunakan produk dengan hashtag tertentu, lalu menampilkan konten terbaik di akun resmi merek.

Kenapa Relevan? Millennial lebih suka merek yang memfasilitasi interaksi dan kolaborasi. Mereka ingin merasa menjadi bagian dari cerita merek dan memiliki suara dalam cara merek tersebut berkembang.

7. Pemasaran Omnichannel yang Terintegrasi

Pemasaran omnichannel akan terus berkembang di 2025, dengan pengalaman yang mulus dan terintegrasi antara berbagai platform, baik itu online maupun offline. Millennial menginginkan fleksibilitas dalam berinteraksi dengan merek, apakah itu melalui media sosial, aplikasi seluler, atau bahkan di toko fisik.

Contoh: Merek yang memiliki pengalaman belanja yang mulus antara website, aplikasi, dan toko fisik, dengan kemampuan untuk memesan secara online dan mengambil di toko fisik (click-and-collect).

Kenapa Relevan? Millennial cenderung berbelanja di berbagai platform, dan mereka menginginkan kemudahan dalam melakukan transaksi di berbagai saluran yang berbeda.

8. Pemanfaatan Teknologi Baru seperti AR/VR

Di 2025, penggunaan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) dalam pemasaran akan semakin berkembang. Teknologi ini memungkinkan pengalaman produk yang lebih mendalam, terutama dalam industri seperti fashion, kosmetik, dan otomotif.

Contoh: Pengguna bisa mencoba makeup atau pakaian secara virtual dengan AR, atau merasakan pengalaman test-drive mobil melalui VR.

Kenapa Relevan? Millennial sangat terbuka untuk mencoba teknologi baru, dan menggunakan AR/VR dalam pemasaran dapat meningkatkan keterlibatan serta memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan menarik.


Kesimpulan

Di tahun 2025, marketing millennial akan semakin berfokus pada pengalaman yang personal, autentik, dan berbasis nilai. Untuk sukses, perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan tren dan memanfaatkan teknologi terbaru seperti AI, AR/VR, dan video. Menggunakan data konsumen untuk personalisasi, serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan influencer dan komunitas, akan menjadi kunci utama dalam menarik perhatian millennial.

Jadi, jika Anda ingin sukses di 2025, pastikan untuk mengintegrasikan elemen-elemen ini ke dalam strategi marketing Anda!